Bismillah
Tulisan kali ini sejujurnya rapel dua tugas berbenah yang belum sempat didokumentasikan ke bentuk tulisan, membereskan kertas dan komono alias printilan. Bagaimana perasaannya setelah itu ? legaaaaa masyaAllah… InsyaAllah sekarang semua sudah berada pada tempat yang seharusnya, sehingga bisa tervisualisasikan dan terbayang dibenak. Kalau kedepan butuh sesuatu printilan atau dokumen, semoga akan lebih mudah mengambilnya. Yang terpenting, ketika telah menggunakan, tidak ditunda untuk dikembalikan pada tempatnya. Mengapa sampai perlu khusus berbenah bisa kembali di baca di tulisan yang ini:Lalu Untuk Apa Kita Berbenah?
Berbenah kertas dan dokumen
Ini dia penampakan sebelum dan sesudahnya
Berbenah kertas ini secara konsepnya adalah reuse yang bisa digunakan kembali dan recycle yang sudah tidak digunakan (sebisa mungkin recycle dulu) dan reduce untuk kedepan. Berbenah kertas saya bagi menjadi beberapa kategori :
- Dokumen identitas pribadi, suami, dan anak (mulai dari akte hingga ijazah)
- Dokumen perjanjian dan materi perkuliahan yang selalu berguna
- Garansi dan Buku manual
- Buku tabungan, paspor, dan buku nikah
- Bahan kertas yang masih baru/ belum digunakan (termasuk amplop, kertas concord, plastik jilid/ laminating
Berbenah Komono
Komono adalah benda kecil atau lazim kita sebut printilan, segala macam barang diluar kategori pakaian, buku, dan kertas. Prinsip berbenah miscellaneous items adalah sadar nilai fungsinya walau tidak spark joy (seperti obeng atau palu itu tidak membuat bahagia tapi fungsinya nyata). Tahap pertama yang saya lakukan adalah membuat daftar barang yang termasuk kategori komono, yaitu :
- CD berisi dokumen/ pasfoto
- Per kabelan dan eletronik (ini yang berfungsi saja)
- ATK
- Kosmetik
- Personal care (suami, istri, anak)
- Obat (saya pisahkan per-penyakit dan saya tempel expired date-nya supaya ingat)
- Pertukangan (paku, obeng, palu, tali, pompa, dll)
- Craft dan DIY things (belum dipilah dan dipikirkan storage-nya
- Cleaning supplies
- Bath supplies
- Emergency supplies (senter, lilin, cricket, shelter emergency, kipas angin emergency, hingga payung)
- Sport (pelampung, skipping rope, kacamata renang)
- Alat jahit
Setelah itu, tahap berikutnya mengeluarkan semua barang tersebut dari sarangnya yang tersebar di seluruh bagian rumah dan dilanjutkan dipilah berdasarkan kategori sesuai daftar yang telah dibuat. Kemudian dipikirkan tempat penyimpanannya yaitu di laci, di kotak kontainer, rak, dan di tempat yang seharusnya seperti lukisan atau wall decor. Untuk lebih terbayang, ini dia after-nya (before-nya dah terhapus) :








Selanjutnya barang-barang yang tidak digunakan lagi atau tidak berfungsi saya berikan ke Mamang rongsokan yang lewat setiap hari dan ternyata beliau senang sekali menerimanya. Semoga lebih berfungsi di tangan Bapak ini. Proses dan pengalaman berbenah ini tidak hanya memberi ketenangan dan semangat baru, tapi refleksi diri untuk kedepan dalam menyimpan menggunakan media yang sudah ada di rumah atau recycle ‘sampah’. Selain itu, benar-benar menekan sifat konsumtif untuk membeli barang dengan banyak sekali pertimbangan hingga ke dimana ia akan ditempatkan. dengan bergitu suatu barang akan semakin berharga dan membuat bahagia.